Salah satu jenis kain yang paling elegan dan mewah di seluruh dunia adalah kain sutra. Kain ini juga termasuk serat yang diproduksi sejak ribuan tahun yang lalu. Seorang kaisar dari Tiongkok bernama Hoang-Ti lah yang pertama kali menemukan serat sutra di tahun 2700 SM. Hingga kini, jenis kain sutra juga semakin berkembang.
Dahulu, Tiongkok merupakan satu-satunya negara yang memproduksi kain sutra dan dianggap sebagai rahasia negara. Namun sejak abad ke-1 M, penyebaran sutra mulai terjadi ke wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Bahkan, sudah mencapai benua Eropa di abad pertengahan.
Sutra merupakan salah satu kain yang berkualitas, sehingga selalu menarik untuk dibahas. Untuk itu, Anda juga perlu mengetahui apa saja jenis kain sutra yang berkembang sampai saat ini. Nah, pembahasan selengkapnya dapat Anda simak pada artikel di bawah ini!
Jenis Kain Sutra yang Perlu Anda Ketahui
Ternyata, kain sutra pun ada banyak ragamnya. Perbedaan jenis ini didapatkan dari jenis ulat sutra yang digunakan serta makanan apa yang dikonsumsinya. Untuk lebih jelasnya, silakan cek di bawah ini:
1. Sutra Eri
Nama lain dari sutra eri adalah sutra endi. Jenis kain yang satu ini diproduksi dari ulat sutra Eri. Makanan dari ulat tersebut adalah daun pohon castor. Tekstur dari sutra eri cukup kasar, akan tetapi proses produksinya lebih ramah lingkungan karena tidak membahayakan kehidupan ulat.
Kain yang berasal dari India Timur ini kerap diaplikasikan untuk membuat baju tidur, sarung tangan, hingga pakaian dalam. Perawatannya cukup mudah, Anda hanya perlu mencuci kain dengan tangan dan air dingin. Gunakanlah detergen yang lembut dan tidak boleh diperas.
Sebaiknya Anda jemur secara hati-hati di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Hindarkan dari kelembaban yang tinggi karena bisa menyebabkan kerusakan kain.
2. Sutra Organza
Sutra organza merupakan jenis kain yang tipis serta memiliki tampilan yang transparan. Kain ini diproduksi dari ulat sutra domestic. Meskipun tipis, tetapi tampilan dari kain ini cukup anggun dan biasanya diaplikasikan untuk gaun pengantin. Selain itu, dipakai untuk membuat selendang, penutup tempat tidur, maupun tirai.
Karena tipis, tetapi cenderung rapuh serta mudah mengalami kerusakan. Sehingga, perawatannya harus sangat berhati-hati. Sama seperti jenis kain sutra sebelumnya, perawatan kain sutra organza juga harus memakai air dingin dan deterjen alami. Jangan diperas agar tidak berkerut.
3. Sutra Tussar
Sutra tussar disebut juga dengan sutra hutan karena dibuat dari ulat sutra liar. Makanan dari ulat sutra ini adalah pohon yang ada di hutan. Biasanya, sutra tussar ini diproduksi di India dan daerah lain dekat India. Tekstur dari sutra tussar sedikit kasar dan memiliki warna yang lebih gelap.
Keunggulan dari sutra tussar adalah harganya yang relatif murah. Sehingga, cocok untuk membuat pakaian sehari-hari seperti selendang (sari) India dan berbagai jenis aksesoris. Perawatan sutra tussar lebih mudah karena bisa dicuci menggunakan mesin ataupun tangan. Namun, tetap saja hindari penggunaan deterjen keras dan pemutih.
4. Sutra Mulberry
Sutra mulberry merupakan kain yang dibuat dari ulat sutra domestic yang mengkonsumsi daun murbei. Ini adalah jenis kain sutra yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Sutra mulberry juga menjadi yang paling terkenal di dunia karena teksturnya yang halus dan memiliki kilau yang memukau.
Selain itu, kelebihan dari kain sutra ini adalah ringan, daya tahannya cukup baik, serta sangat lembut. Pengaplikasian dari kain ini biasanya untuk pakaian yang mewah serta berbagai macam aksesoris. Meski begitu, harga kain sutra ini sangat mahal karena pengolahannya yang sulit.
Sama seperti kain sutra lainnya, sutra mulberry harus dirawat khusus. Seperti pencucian dengan tangan dan air dingin. Serta harus menggunakan deterjen lembut. Penjemurannya juga tidak boleh langsung terkena sinar matahari.
5. Sutra Shantung
Berbeda dengan kain sutra lainnya, sutra shantung justru mempunyai tekstur kasar dan cenderung lebih berat. Warnanya juga pekat dan mengkilap. Asal sutra shantung sama dengan ulat sutra domestic. Kain ini memiliki harga yang relatif terjangkau, sehingga kerap digunakan oleh para pengusaha tekstil untuk membuat produk-produk fashion.
Namun, kain sutra shantung memiliki kekurangan mudah kusut. Perawatannya hampir sama dengan jenis kain sutra lainnya. Mulai dari pencucian dengan tangan, air dingin, dan deterjen yang lembut. Tidak disarankan untuk memakai pemeras dan mesin pengering. Cukup angin-anginkan saja dan gunakan setrika uap.
6. Sutra Chiffon
Contoh kain sutra yang satu ini memiliki karakteristik transparan dan tipis. Sehingga, terkesan flowy, halus, dan anggun ketika dikenakan. Selain itu, sutra chiffon juga nyaman dikenakan karena cenderung dingin saat terkena tubuh. Kain ini sangat sesuai jadi lapisan dalam pakaian, selendang, hingga gaun pesta.
Meski begitu, kekurangan dari sutra chiffon adalah cenderung rapuh sehingga perawatannya harus sangat hati-hati. Anda hanya perlu melakukan dry cleaning atau diangin-anginkan saja.
Kesimpulan
Anda bisa memilih kain sutra yang sesuai dengan kebutuhan. Semua jenis kain sutra memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Namun pada dasarnya, perawatannya harus berhati-hati menilik sifatnya yang mudah kusut dan rapuh.
Membahas tentang kain sutra, tentu juga berhubungan erat dengan produk-produk fashion yang bernilai tinggi. Jika kain yang digunakan sudah mewah dan elegan, tentunya Anda juga harus memilih konveksi yang berkualitas agar hasilnya memuaskan.
Kami menyarankan Anda untuk bekerjasama dengan Azzam Industri, sebuah konveksi Makassar yang sudah dipercaya bertahun-tahun oleh berbagai instansi pemerintah, lembaga swasta, hingga kampus-kampus terkenal.
Azzam Industri melayani pembuatan seragam, topi, kaos, dan berbagai merchandise. Proses produksi dilakukan oleh para ahli sehingga kualitasnya tidak perlu ditanya lagi. Silakan cek informasi selengkapnya di laman utama website ini atau langsung hubungi Azzam Industri melalui ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini.