Memilih jalan untuk membuka bisnis konveksi tentunya bukanlah hal yang mudah. Ada banyak aspek yang perlu dipersiapkan. Bukan hanya masalah modal saja namun juga memilih bahan baku terbaik seperti memilih kain berkualitas, benang terbaik, dan lainnya.
Kualitas dan jenis kain tentunya juga akan mempengaruhi hasil produk konveksi Anda nantinya. Semakin berkualitas kain dan bahan pendukung lain maka semakin bagus pula hasilnya. Dampaknya konsumen akan merasa puas.
Tips Memilih Kain Berkualitas yang Tepat untuk Bisnis Konveksi
Jika kali ini menjadi langkah awal bagi Anda untuk memilih kain terbaik. Maka Anda harus memahami bagaimana cara yang tepat agar nantinya bisa mendapatkan bahan berkualitas. Di bawah ini ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu Anda:
1. Pertimbangkan Berat Kain
Langkah pertama untuk mendapatkan kain berkualitas adalah dengan mempertimbangkan beratnya. Pasalnya kain dengan berat cenderung ringan umumnya akan memiliki kualitas cukup baik.
Berat tersebut tentunya tidak berpatokan dengan ketebalannya ya. Jadi sebaiknya selalu selektif sebelum memutuskan membelinya. Ketika mempertimbangkan berat maka semakin besar kemungkinan Anda akan memperoleh kain terbaik dan nyaman saat digunakan.
2. Perhatikan Faktor Penyusutan pada Kain
Langkah kedua jangan lupa untuk memperhatikan faktor penyusutan pada kain. Setidaknya Anda harus mengetahui apakah bahan yang dipilih akan mengalami penyusutan setelah melalui proses pencucian.
Kain satu dengan lainnya pasti akan punya prosentase penyusutan berbeda. Ingat bahwasanya penyusutan ini akan mengakibatkan terjadinya deformasi produk. Nantinya akan bermasalah pada berat pemakaian akhir.
Buruknya lagi jika penyusutannya termasuk banyak, maka merek bisnis Anda reputasinya jadi kurang dipercaya. Bukan hanya itu saja, konsumsi penggunaan kain akan dihitung yard jadi apabila ada perbedaan dari batas yang sudah disepakati maka tidak diterima.
3. Periksa Drape atau Tirai dari Kain
Tirai kain atau dikenal dengan nama drape menjadi penentu bagaimana kain itu mengalir. artinya kain kaku biasanya akan ditunjukkan dengan bagian drape yang lebih sedikit. Sedangkan untuk kain lembut ditunjukkan dengan drape lebih banyak.
Meski begitu Anda harus selalu berhati-hati ketika memakai istilah satu ini. Pasalnya istilah drape sendiri sering disalahartikan jadi berat. Padahal kedua istilah merupakan dua faktor berbeda yang mempengaruhi penampilan garmen.
Jenis kain yang memiliki drape lebih banyak biasanya akan membuat pakaian nantinya melayang menjauh dari badan si pemakai. Sebaliknya, drape lembut akan menjadikan pakaian jadi terlipat dekat ke badan pemakai.
Misalnya saja, ketika Anda hendak membuat rok melambai, maka akan memerlukan kain tipis dengan drape sedikit. Namun jika Anda membuat rok lebih terstruktur, sebaiknya pilihlah kain kaku dengan drape tebal.
4. Uji Seberapa Besar Perenggang yang Akan Terjadi Pada Kain
Cara memilih kain berkualitas yang keempat adalah menguji seberapa banyak perenggangannya. Hal ini sangat berlaku apabila Anda hendak memilih bahan untuk desain kaos.
Perenggangan sendiri merupakan seberapa besar kain yang akan Anda pilih dapat melar. Setiap jenis kain tentunya akan memiliki kelenturan atau elastisitas yang berbeda satu dengan lainnya.
Sebaiknya selalu pastikan terlebih dahulu bahwasanya kain yang dapat merenggang nantinya akan cocok dengan design untuk produk baju Anda. Pasalnya faktor ini akan mempengaruhi hasil dari produk akhir nantinya.
Cara untuk mengukur regangan kain juga sangat mudah. Pertama siapkan terlebih dahulu penggaris dan kain yang akan diukur. Renggangkan kain di atas penggaris sebanyak 13 cm.
Pegang pada salah satu ujung di tanda nol kemudian direnggangkan sampai Anda merasakan bahwa itu adalah lebar aslinya. Ketika kain dapat meregang sampai dengan angka 19 cm, maka kain tersebut mengalami peregangan sebanyak 6 cm melewati lebar aslinya.
Dengan kata lain kain tersebut akan memiliki pegangan sebanyak 50 persen. Sesuaikan saja dengan kebutuhan Anda.
5. Warnanya Tidak Mengalami Luntur
Selalu pastikan warna ketika Anda memilih kain berkualitas ya. Cara ini juga berlaku pada semua bisnis konveksi termasuk konveksi Makassar. Pastikan bahwa warna dari kain tersebut nantinya tetap merata tanpa adanya bintik-bintik maupun goresan.
Apabila nantinya kebetulan Anda melihat adanya area yang memudar terutama di garis lipatan, maka langsung saja beralih ke kain lainnya. Selain itu jika terdapat warna-warna terang selain pada kain maka sebaiknya jangan membelinya.
Sebab beberapa tanda tadi merupakan petunjuk bahwasanya warna akan memudar pada saat kain melewati proses pencucian. Cara paling mudah untuk mengetahui tingkat kelunturan sebuah kain adalah menggunakan bantuan sapu tangan atau bola kapas.
Pertama basahi terlebih dahulu sapu tangan putih atau bola kapas menggunakan sedikit air. Lalu gosok bola kapas atau sapu tangan yang sudah basah ke permukaan kain. Jika warna akan muncul pada sapu tangan maka kain tersebut memiliki kualitas rendah.
6. Lihat Tenunan dari Serat
Kain yang memiliki kualitas tinggi biasanya ditandai dengan serat tenunan yang erat atau rapat. Jadi nantinya tidak terdapat celah jelas di antara serat-serat tersebut. Pasalnya apabila terdapat celah maka bisa menjadi indikasi kelemahan dari kualitas serat kain.
Kain dengan celah renggang biasanya akan lebih mudah robek. Berbeda dengan kain berkualitas tinggi justru memiliki kombinasi tenunan dua arah yakni vertikal dan horizontal. Keduanya memiliki kombinasi yang seimbang sehingga permukaannya jadi lebih kuat.
Memilih kain berkualitas memang bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun beberapa tips yang ada di atas setidaknya akan membantu Anda untuk mendapatkan kain terbaik. Sehingga produk yang dihasil pada bisnis konveksi bisa berkualitas.