Menilik perkembangan trend fashion baru-baru ini, industri fashion muslimah terus bertumbuh secara signifikan. Tak hanya gamis dan pakaian muslimah saja, tetapi ada juga item fashion yang terus mendapatkan atensi dan permintaan yang tinggi, yakni jilbab. Dengan begitu, bisnis konveksi jilbab bisa menjadi celah yang prospektif untuk mendapatkan keuntungan.
Jilbab tidak hanya menjadi penutup aurat saja. Namun, juga menjadi fashion statement untuk para muslimah saat ini. Jika Anda tertarik untuk masuk ke lini bisnis jilbab, maka kami akan memberikan panduan sejak awal memulainya sampai mempromosikannya.
Anda berada di artikel yang tepat karena rahasia memulai bisnis konveksi jilbab bukan rahasia lagi. Cara memulainya cukup simple. Anda bisa menyimaknya sampai tandas pada artikel ini!
Memulai Bisnis Konveksi Jilbab Tak Pernah Semudah Ini
Apa saja yang perlu dipersiapkan dan langkah-langkah memulai bisnis jilbab? Yuk, cari tahu melalui penjelasan di bawah ini!
Step 1 – Lakukan Riset Pasar
Dalam bisnis apapun, Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Caranya dengan mencari tahu apa tren jilbab yang sedang happening. Anda juga perlu mencari model yang sedang banyak digemari. Perlu diketahui pula segmen pasar yang dituju. Apakah yang disasar adalah wanita dewasa pekerja kantoran, remaja, maupun ibu rumah tangga.
Untuk melakukan riset pasar, Anda bisa memakai media sosial, forum fashion muslimah, ataupun marketplace. Dengan platform tersebut, Anda bisa melihat preferensi dan tren yang sedang berjalan.
Step 2 – Menentukan Konsep dan Identitas dari Brand Anda
Hal yang tidak boleh dikesampingkan saat memulai bisnis konveksi hijab brand sendiri adalah menentukan konsep brand. Pasalnya, brand yang kuat bisa membantu bisnis jadi lebih dikenal. Maka dari itu, tentukan konsep serta nilai yang akan Anda angkat dari brand tersebut.
Apakah elegan, edgy, kasual, atau syar’i? Setelah menentukan konsepnya, maka Anda bisa menyusun nama brand, tagline, dan logo yang mencerminkan identitas tersebut. Sebagai contoh, jika menyasar pasar remaja yang senang memakai outfit nongkrong hijab, maka pakai nama yang catchy.
Step 3 – Mempersiapkan Modal dan Alat Produksi
Dalam membuat konveksi jilbab, maka ada beberapa alat yang perlu dipersiapkan seperti mesin obras, mesin jahit, meja potong, gunting kain, serta perlengkapan lain. Untuk modal awalnya pastinya sesuai dengan skala produksinya.
Bisa dimulai dengan skala rumahan terlebih dahulu. Untuk meminimalisir risiko kerugian, maka Anda bisa mempertimbangkan sistem pre-order terlebih dahulu.
Step 4 – Tentukan Jenis Bahan dan Model Jilbab
Memilih bahan dan model juga sangat penting karena berpengaruh pada biaya produksi dan kenyamanan penggunaan jilbab. Ada beberapa bahan yang populer seperti diamond crepe, voal, dan jersey.
Untuk bahan yang ringan, mudah dibentuk, dan tidak panas, maka bisa memilih voal, sedangkan bahan yang lebih tebal bisa menggunakan diamond crepe. Jersey bisa memberikan rasa nyaman untuk olahraga dan bersantai.
Step 5 – Bentuk Tim Produksi
Anda bisa menjahit sendiri jilbab yang akan diproduksi atau bisa langsung merekrut penjahit berpengalaman. Anda juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga yakni jasa konveksi dengan ongkos jahit konveksi jilbab yang terjangkau.
Anda dapat membangun tim kecil yang komunikatif atau solid sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Anda harus memastikan kualitas jahitan serta finishing terjaga selalu sehingga kepercayaan pelanggan tetap terjaga.
Step 6 – Menetapkan Harga
Pastikan Anda menentukan harga yang kompetitif tetapi tidak mengesampingkan biaya operasional, biaya produksi, serta margin keuntungan yang diinginkan. Jangan lupa untuk melakukan riset harga kompetitor sehingga harga yang dibanderol tetap kompetitif. Untuk menarik pelanggan, Anda dapat memberikan diskon khusus atau harga promosi.
Step 7 – Lakukan Pemasaran secara Efektif
Untuk melakukan pemasaran secara efektif, tentunya Anda dapat memanfaatkan berbagai kanal digital. Misalnya melalui marketplace seperti Tokopedia atau Shopee. Anda dapat membuka toko online sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Pastikan juga untuk membuat media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk membagikan tutorial hijab, konten menarik, serta testimoni dari pelanggan.
Untuk membangun brand awareness, Anda juga bisa membuka website pribadi. Selain bisa membangun kesadaran merek, website juga bisa membentuk profesionalitas bisnis. Agar branding dan promosi bisa berjalan lancar, maka Anda harus konsisten dan interaksi secara aktif dengan para calon customer.
Step 8 – Terus Melakukan Inovasi
Dengan adanya fast fashion, maka trend jilbab bisa berubah dalam waktu yang sangat sebentar. Maka dari itu, dengan dunia fashion yang sangat dinamis, Anda harus selalu mengikuti tren terbaru, melakukan eksplorasi desain baru supaya produk tidak monoton, serta selalu memantau dan belajar dari kompetitor bisnis.
Agar selalu berkembang, Anda juga dapat mengikuti pelatihan fashion hingga digital marketing supaya skill dan daya saing bisnis mantap.
Kesimpulan
Memulai bisnis konveksi jilbab tidak harus langsung skala besar. Bahkan, Anda juga tidak harus menjahit sendiri. Anda dapat bekerja sama dengan konveksi yang profesional. Salah satu konveksi yang bisa dijadikan mitra adalah Azzam Industri. Konveksi dari Makassar ini siap untuk memulai bisnis jilbab dengan Anda.
Tak hanya menyediakan sablon kaos Makassar, tetapi juga siap melayani konveksi jilbab atau item fashion lain. Azzam Industri dapat menjadi mitra yang terpercaya untuk kebutuhan bisnis, lembaga, institusi, dan juga komunitas.
Untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai Azzam Industri, Anda dapat menghubungi narahubung dengan klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini!